Sunday, September 8, 2013

Hukum Shalat Jum'at Bagi Wanita

PERTANYAAN :
Bagaimana hukum bagi wanita yang melaksanakan shalat jum'at ? Apakah shalat itu harus di lakukan sebelum atau setelah kaum laki-laki, atau secara bersamaan ?
JAWAB :
Shalat jum'at bagi wanita tidak wajib. Akan tetapi, jika dia shalat jum'at bersama imam (di masjid), maka shalatnya sah. Jika dia shalat di rumah, maka dia shalat dzuhur 4 rakaat, dilaksanakan setelah masuk waktu shalat, yaitu setelah matahari tergelincir (ke arah barat) dan dia tidak boleh shalat jum'at di rumahnya. 

Saturday, September 7, 2013

Wanita Haidh Membaca Al Qur'an

SOAL :
Apakah wanita yang sedang haidh tidak boleh membaca ayat  Al Qur'an ?

JAWAB :
Tentang hukum wanita yang sedang haidh membaca Al Qur'an, dalam masalah ini terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama. 
1. Ada yang melarang. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Mereka beralasan dengan hadis-hadis berikut ini  :
   - Sabda Rasulullah saw :
   
                                           أَنَّي كَرِ هْتُ أَنْ أَذْ كُرَ اللَّه إِلآّ عَلَى طَهَا رةٍ     
   Aku tidak suka berdzikir kepada Allah swt kecuali dalam keadaan suci . (HR Ahmad).
Larangan dalam hadis ini tidak menunjukkan hukum yang haram, namun hanya menunjukkan kemakruhannya dengan dalil hadist Aysiah, ia berkata :

                                                    كاَنَ النَّبِيُّ يَذْ كُرُ اللَّه علَى كُلِّ أَحْيَا نِهِ  
         Nabi (Rasulullah saw) berdzikir dalam setiap waktunya. (HR.Muslim)
  - Hadist Ibnu Umar dan Ali, bahwa Rasulullah berkata :
                                         
                                        لاَ تَقْرَأْالْحَا عِضُ وَلاَ الجُنُبُ شَيْأَ مِنْ الْقُرْاَنِ        
      Orang haidh dan junub, janganlah membaca sedikitpun dari Al Qur'an .
    (HR.Abu Daud dan At Tirmidzi).
Sedangkan hadist umar ini adalah hadist yang lemah, sebagaimana dikatakan Ibnu Taimiyah:"Menurut kesepakatan ahlu ma'rifah(pakar) hadist, ia adalah hadist yang lemah (dha'if),sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sandaran pelarangan ini.
2.Ada yang membolehkan, jika takut bisa menyebabkan lupa hafalannya. Ini adalah madzhab Malik dan satu pendapat dalam madzhab Ahmad bin Hambal.

3.Ada yang membolehkan secara mutlak. Ini adalah pendapat sejumlah ulama, di antaranya Ibnu Hazm dan dirajihkan (dikuatkan) Syaikh Mushthafa Al Adawi dalam jami' Ahkam An Nisa. Pendapat ini didasari oleh beberapa hadist, di antaranya :
- Hadist Ummu 'Athiyah, ia berkata :
Kami  diperintahkan gadis perawan keluar pada hari id, sehimgga kami mengeluarkan gadis perawan dari tempat pimgitannya, dan wanita yang haidh, lalu mereka (kaum wanita) ini berada dibagian belakang orang-orang, kemudian betakbir dengan takbir mereka dan berdo'a dengan do'a mereka  berharap mendapatkan barakah dan kesucian hari tersebut.(HR.Muslim). Dalam hadist ini, orang yang sedang haidh pun bertakbir dan berdzikir. Sedangkan Al Qur'an termasuk dzikir yang paling utama. 
- Perintah Rasulullah saw kepada Aisyah yang sedang haidh ketika haji :
Berbuatlah apa yang diperbuat orang yang haji, kecuali thawaf di Ka'bah sampai kamu suci.(HR.Al Bukhari). Dalam hadist ini Rasulullah saw memerintahkan Aisyah melakukan semua ritual haji,kecuali thawaf. Diantara amalan orang yang berhaji, ialah dzikir dan membaca Al Qur'an. Tidak ada satupun dalil yang melarang wanita haidh membaca Al Qur'an.
        

Friday, September 6, 2013

Kultum

 Makna Puasa
 assalamu alaikum wr wb
seringkali orang yang berpuasa, tidak tahu tentang apa maksud dari puasanya .
banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya tersebut, melainkan hanya lapar dan dahaga saja.
warning !!! (peringatan) telah datang peringatan dari rasulullah saw, "akan banyak orang yang berpuasa, tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaganya saja".
puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, banyak lagi yang harus kita tahan agar pahala puasa kita tidak hilang,seperti menahan emosi emosi emosi dalam diri ,cepat cepat cuci otakmu yang kotor. eh,,, malah nyanyi lagu bondan lagi,,he..he..he..
ya seperti halnya emosi, anggota tubuh kitapun harus menahan semua keingnan, misalnya mata, kita kendalikan mata kita agar tidak melihat yang "aneh-aneh" ,ya tau sendiri kan?. terus mulut ,mulut kita jaga supaya tidak bergunjing ngomongin orang,ngarasani,mengadu kambing"mbeee", he..maksudnya mengadu domba.
lalu tangan apalagi jangan sampai menuntun makanan menuju mulutkita,,ha.ha..ha.'jelas batal'
dan lain sebagainya. maka dari itu selain puasa menahan lapar dan haus ,kita juga harus mengamankan pahala puasa kita dangan menahan yang lain-lain seperti yang di terangkan diatas,,'maap bukannya males ngetik lagi boss'. jika ada salah-salah kata atau tilisan saya jelek mohon dimaafkan dan dimaklumi 'kan baru belajar gan,,' terimakasih atas perhatiannya
wassalamualaikum wr wb

Thursday, September 5, 2013

keagungan tuhan

  • kisah zaman dahulu, orang atheist yg tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim
    Bukti Tuhan itu Ada Beriman bhwa Tuhan itu ada adalah iman yg paling utama.

    Jika seseorang sudah tidak prcaya bhwa Tuhan itu ada, maka sesungguhnya org itu dlm kesesatan yg nyata. Benarkah Tuhan itu ada?

    Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita jg tidak pernah bercakap2 dgn Tuhan.

    Karena itu, tidak heran jika orang2 atheist menganggap Tuhan itu tidak ada. Cuma khayalan orang belaka.

    Ada kisah zaman dulu tentang
    orang atheist yg tidak percaya dgn Tuhan.

    Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan.

    Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” & “Jika ada, di manakah Tuhan itu ?”

    Ketika org atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang.

    Ketika org atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.

    Lalu berkata,

    “Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatanya hanyut dan saya tak bisa menyeberang.

    Alhamdulillah tiba2 ada sebatang pohon yg tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong2 ranting dan dahannya dgn sendirinya, sehingga jadi satu batang yg lurus, hingga akhirnya menjadi perahu.

    Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut. ” Begitu orang alim itu berkata.

    Si Atheist & juga para penduduk kampung tertawa terbahak-bahak.

    Dia berkata kpd orang banyak

    “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dgn sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yg membuatnya !

    ” Orang banyak pun tertawa riuh.

    Setelah tawa agak reda, orang alim pun berkata,

    “Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya?

    Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini ?”

    Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka sendiri.

    “Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua, ” kata si Atheist.
    “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?

    ” Orang atheist itu berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.

    Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan keras, sehingga si atheist merasa kesakitan. “Kenapa anda memukul saya?
    Sakit sekali. ” Begitu si Atheist mengaduh.

    Si Alim bertanya, “Ah mana ada yg sakit. Saya tidak melihat sakit.
    Di mana sakitnya ?”

    “Ini sakitnya di sini,” si Atheist menunjuk-nunjuk pipinya.

    “Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin melihat sakitnya ?” Si Alim bertanya ke orang banyak.

    Orang banyak berkata, “Tidak!” “Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu tidak ada. Begitu juga
    Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada.

    Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya. ” Demikian si Alim berkata.

    Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan adalah pernyataan yg keliru.

    Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada?

    Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?

    Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus (rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa melihatnya jika meletakan benda tersebut ke bawah mikroskop yang amat kuat). Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal itu ada. Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.

    Kemampuan manusia untuk melihat warna hanya terbatas pada beberapa frekuensi tertentu, demikian pula suara. Terkadang sinar yang amat menyilaukan bukan saja tak dapat dilihat, tapi dapat membutakan manusia.

    Demikian pula suara dengan frekuensi dan kekerasan tertentu selain ada yang tak bisa didengar juga ada yg mampu menghancurkan pendengaran manusia. Jika untuk mengetahui keberadaan ciptaan Allah saja manusia sudah mengalami kesulitan, apalagi untuk mengetahui keberadaan Sang Maha Pencipta

    Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi jika kita melihat pesawat terbang, mobil, TV, dan lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada pembuatnya. Jika benda2 yg sederhana seperti korek api saja ada pembuatnya, apalagi dunia yg jauh lebih kompleks.

    Bumi yg sekarang didiami oleh sekitar 8 milyar manusia, keliling lingkarannya sekitar 40 ribu kilometer panjangnya. Matahari, keliling lingkarannya sekitar 4,3 juta kilometer panjangnya. Matahari, & 9 planetnya yg tergabung dalam Sistem Tata Surya, tergabung dlm galaksi Bima Sakti yg panjangnya sekitar 100 ribu tahun cahaya (kecepatan cahaya=300 ribu kilometer/ detik!) bersama sekitar 100 milyar bintang lainya

    Galaksi Bima Sakti, hanyalah 1 galaksi di antara ribuan galaksi lainya yg tergabung dlm 1 Cluster

    Cluster ini brsama ribuan Cluster lainya membentuk 1 Super Cluster. Sementara ribuan Super Cluster ini akhirnya membentuk Jagad Raya

    lanjut di http://dedekuntoro.wordpress.com/

Wednesday, September 4, 2013

Jagad Raya, Tata Surya, dan Planet

 JAGAD RAYA
    Jagad raya adalah alam semesta yang sangat luas (tidak terukur),
    mencakup berjuta benda-benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas.
     
    Jagad Raya


     Teori Pembentukan Jagad Raya
     1.Teori Ledakan Besar
      Menurut teori ini, dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling berdekatan. Dengan
      demikian mungkin semua galaksi dalam jagad raya berasal dari massa tunggal.
      Dalam keadaan massa tunggal, jagad raya memiliki suhu dan energi sangat             besar.Untuk itu hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkan massa tunggal
      menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya.
      2.Teori Jagad Raya Mengembang
      Teori ini dikemukan menurut pengamatan dan hasil penelitian oleh
      Georges-Henri Lemaitre (1927) dan didukung oleh Edwin
      Hubble (1929). Menurut teori ini jagad raya bergerak saling menjauh
      sehingga mengembang menjadi luas.
      3.Teori Keadaan Tetap
       Teori yang dipelopori oleh Fred Hoyle mengemukakan bahwa materi
       baru (hidrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang kosong
       yang timbul dari pengembangan jagad raya. Dalam kasus ini jagad raya
       akan tetap selalu tampak sama.
    Bentuk Jagad Raya

    Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.
    Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).
    Lihat gambar bentuk alam semesta dibawah ini:
    Bentuk Jagad Raya

    Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.
    Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :
    “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.
    Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”
    Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”
    Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”
    Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
    Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
    Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
    Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
    Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
    “Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”
    Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
    “Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”
    Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, lalu sebesar apa si peniupnya dan lebih dashsyat lagi, bagaimana dengan Sang Penciptanya? Allahu Akbar!

     Komponen Jagad Raya
    1.Galaksi
    Galaksi adalah sebuah sistem perbintangan yang maha luas
    yang didalamnya terdapat jutaan bintang beserta benda-benda
    langit lainnya sebagai anggota yang beredar mengelilingi
    pusat dengan gerakan yang teratur. Bentuk galaksi yang ada di
    jagad raya adalah spiral, spiral berbatang,elips, dan tak
    beraturan
    .
    Galaksi Bima Sakti
    2.Bintang
     Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat
    reaksi inti di dalamnya. Menurut hukum fisika, bintang yang memiliki
    cahaya putih kebiruan memiliki temperatur yang tinggi, semakin
    kemerahan atau kuning, semakin rendah.
    Derajat kekuatan cahaya bintang ditentukan berdasarkan magnitudo.
    Semakin kecil magnitudo suatu bintang, makin terang cahaya bintang
    tersebut.
    Kumpulan Bintang
    3.Tata Surya
    Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang di sebut  matahari yang dikelilingi oleh planet-planet beserta satelitnya, asteroid, komet,dan meteor. Setidaknya ada dua anggapan mengenai alam semesta kita,
    yaitu Geocentris dan Heliocentris
    Tata Surya
    Asal-usul Tata Surya

    Hipotesis Nebula
    Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh PierreMarquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu,es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya grafitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.
    Hipotesis Planetisimal
    Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Tomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
    Hipotesis Pasang Surut Bintang
    Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
    Hipotesis Kondensasi
    Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
    Hipotesis Bintang Kembar
    Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
    Tata Surya Teraneh
    Hasil observasi tim astronom itu dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of Royal Astronomical Society dengan judul "Possible detection of two giant extrasolar planets orbiting the eclipsing polar UZ Fornacis". Jika kelak terbukti kebenarannya, maka tata surya itu akan menjadi tata surya baru yang paling aneh.
    Dalam sistem bintang ganda, dua bintang yang berpasangan akan mengitari satu sama lain. Bintang katai merah dan katai putih pada sistem UZ For juga mengalami hal serupa, dengan waktu revolusi hanya beberapa jam. Karena bintang satu akan melewati muka bintang lain, dan demikian sebaliknya, maka beberapa gerhana akan terjadi.
    Sama seperti gerhana Matahari dan Bulan, gerhana yang terjadi pada sistem keplanetan tersebut sebenarnya bisa diperkirakan. Namun, dalam observasi, para astronom menemukan fakta bahwa gerhana kadang terjadi terlalu dini atau terlalu terlambat. Akhirnya, astronom berpendapat, ada dua planet yang mengitari bintang ganda itu, membuat gerhana seolah dini atau terlambat.
    Berdasarkan perhitungan, dua planet yang mengitari bintang ganda itu setidaknya memiliki massa masing-masing 6 dan 8 kali Jupiter. Sementara itu, waktu yang diperlukan oleh planet untuk melakukan satu revolusi masing-masing 5 dan 16 tahun. Sistem keplanetan ini terlalu jauh untuk secara langsung dicitrakan.
    Sistem bintang ganda menjadikan planet dalam sistem tersebut sangat tidak bisa dihuni. Bintang katai putih secara terus-menerus mencuri material dari permukaan bintang katai merah sehingga material seolah mengalir di angkasa bak sungai. Material itu kemudian terpanaskan hingga jutaan Kelvin, membanjiri sistem keplanetan dengan sinar-X yang mematikan.
    Dengan fakta itu, maka tak perlu berharap adanya planet yang memiliki kehidupan di dalam sistem tersebut. Observasi bintang ganda dan dua planet yang kemungkinan mengitarinya itu dilakukan dengan Southern African Large Telescop (SALT) dan data hasil observasi selama 27 tahun dari beberapa observatorium.
    Planet
    Merkurius
    Merkurius (0,4 SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.
    Venus
    Venus (0,7 SA dari matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi.
    Bumi
    Bumi(1 SA dari matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit,bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.
    Mars
    Mars (1,5 SA dari matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dipksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Monts dan lembah retakan seperti Valles Marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
    Yupiter
    Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Eropa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
    Saturnus
    Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
    Uranus
    Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
    Neptunus
    Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.